Tantangan Kemandirian #3: Cerita dari Sekolah Alam Bogor


Yuhuuuu... Finally, sampai rumah juga. Tadi sore ceritanya ada Gladi Resik untuk acara Wisuda Matrikulasi Batch 7 sekaligus Seminar Hypnoparenting di Sekolah Alam Bogor. Baru tahu kalau mau ada Gladi Resik tadi pagi.

"Ntar ada GR lho?"
"Hah? Kapan?"
"Jam 15.30."

Berita yang cukup mengejutkan. Saya sendiri sedang menyelesaikan slide foto untuk wisuda besok. Mantap kali.

Alhamdulillah, kena the power of kepepet, video slide foto wisudawati selesai sebelum sore. Saya masih punya waktu untuk cek video yang lain. Sudah cukup smooth atau belum.

Mendekati jam 3, mulai siap-siap sambil rayu-rayu suami untuk antarkan saya ke SAB. Tapi failed.

"Grab mahal lho."
"Iya, nggak apa-apa."

Ish. Jahat.

Hujan-hujan, berangkat sendiri. Baik. Mandiri ya.

Ngeselinnya, salah alamat. Lokasi di SD, saya diturunin di SMP. Duoh, parah! Terpaksa menerima bantuan Bapak Security SMP SAB untuk antar saya ke SD.

Singkat cerita, acara Gladi Resik ternyata sampai malam sekali. Sound baru bisa dicek setelah percobaan berulang colok sana sini. Setelah maghrib baru puas dengan soundnya. Selebihnya oke. Sudah briefing MC juga.

Mau pulang, pinginnya dijemput. Meski saya tahu kalau suami sudah bilang nggak ya tetap nggak. Tadi perjanjiannya memang saya pulang sendiri. Dan benar, nggak mau jemput.

Di luar dugaan, nggak ada driver grab atau gocar yang mau pick up saya. Duh, beneran deh terlunta-lunta. Alhamdulillahnya, Ceu Desi nawarin tebengan pulang. Hwehehehe... Mayan lah ya menghilangkan rasa gundah pulang sendiri malam-malam sama driver grab atau gocar.

Hari ini masih pergi-pergi sendiri. Latihan kemandirian personal jadi makin greng dengan dukungan suami yang berpegang teguh pada jawaban semula. Masa ya, udah susah cari grab, saya kasih share loc masih juga disuruh ngegrab. Warbyasah.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.