Tantangan Kemandirian #2: Pergi Sendiri


Masih tentang tantangan kemandirian pada diri sendiri. Kemarin pas bilang saya sudah mengumpulkan tugas BunSay, ada temen satu Peer Group yang heran. Perasaan kemarin saya masih galau, kenapa sekarang udah jadi aja tulisannya? Doi nggak tahu kalau tugas pertama saya isinya curhat sampai akhirnya nemu-nemu sendiri jawabannya dari curhat itu. Xixixi..

Well, kali ini saya mau lanjutkan cerita ospek sebagai istri Bapak Ghoffar. Tentang pergi-pergi sendiri. Yes, sejauh ini, sejak menikah dengan Bapak Ghoffar, kemana-mana ya sendiri. Nggak nunggu dianter suami dulu, kecuali kalau weekend. Itu lain cerita.

Bukan, bukan karena manja atau nggak mau mandiri. Tapi kalau bisa menikmati waktu berdua kenapa nggak? Ini Bogor, kota sejuta angkot yang keluar dari kisaran Yasmin aja bisa memakan waktu lebih dari 30 menit kalau crowded. Mayan tuh buat ngobrol sama suami. Dari ngobrol retjeh sampai yang berfaedah.

Meski yang demikian tidak selalu terjadi. Kalau pas lagi mau kerjain project freelance ya saya disuruh berangkat sendiri. Tapi kalau berangkat sendiri begini biasanya lokasinya dekat. 15 menit sampai.

Hanya saja, setelah hamil rasanya pingin kemana-mana dianter suami. Manja kali yak. Padahal ya padahal kalau minta antar tuh persiapannya lebih banyak. Nggak bisa was wes terus berangkat. Ada mbulet-mbuletnya dulu sebelum akhirnya berangkat.

Jadi, kalau ada suami dianter apa nggak nih? Sejauh ini, selama keperluannya memang pribadi dan dekat, masih berangkat sendiri. Palingan minta tolong suami untuk keluarkan motor aja. Di rumah garasi motor tanahnya lebih turun dibanding area luar. Terus sempit. Terus ada motor suami juga yang parkir di sana. Belum secanggih itu sih mengeluarkan motor kalau ada motor suami. Kalau motornya sendiri baru bisa. Pakai starter dongs.

Terus kalau suami keluar kota gimana?

Kalau suami keluar kota ya motor yang biasa saya pakai nggak masuk garasi. Bakal susah ngeluarkan sendiri kalau mau pergi-pergi. Kalau kondisinya begini, motornya saya simpan di ruang tamu kalau malam. Jadi tetap aman dan mudah untuk mengeluarkannya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.