Komunikasi Produktif #13: Belanja



Hampir setiap belanja sayur dan lauk suami saya menemani. Sekedar jadi Pak Ojek sih kebanyakan. Menunggu di depan kios sayur, sedangkan saya berkeliling memilih bahan.

Sudah lama sebetulnya kami tidak berbelanja sayur bersama. Biasanya tiap pekan selalu belanja, tapi sudah 2 pekan ini kami skip agenda belanja mingguan. Alasannya karena kondisi saya tentu saja.

Hari ini akhirnya kami belanja lagi. Tentu dengan metode yang berbeda. Saya sudah bisa menemukan cara memasak sendiri tanpa mabok. Tapi untuk belanja sayur dan lauk masih jadi tantangan tersendiri untuk saya.

Baru datang. Parkir motor. Aroma bahan-bahan makanan mulai menyeruak. Oh my... Auto tutup hidung.

Saya hanya berani memilih bahan yang ada di bagian terluar kios. Mana berani masuk lebih dalam. Aromanya itu sungguh menyengat hidung.

"Mas, bau. Mas yang masuk-masuk ke dalam ya."
"Ya udah. Mau diambilin apa?"
"Bawang ya."

Dan beberapa komando lain dari luar kios. Suami juga yang membayar belanjaan kami. Sedangkan saya melipir duduk di trotoar seberang kios menunggu suami menyelesaikan belanjanya.

Akhirnya, kami berhasil belanja. Minggu ini bisa masak sayur sendiri. Yippiiii...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.