Game Level 4: Gaya Belajar Saya #8


Selasa lalu, saya publish tulisan saya tentang poligami dan perselingkuhan yang sering banget kecampur-campur. Padahal, 2 perkara ini adalah 2 hal yang berbeda. Jauuuh...

Setelah promote tulisan ke sana ke mari, seperti biasa, saya lakukan analisis media marketing itu. Saya cek berapa banyak orang yang membaca dan berapa lama mereka membaca tulisan saya.

Tulisan itu cukup panjang. 1500 kata lebih. Jadi, dari lama waktu rata-rata orang membaca tulisan ini, saya tahu apakah tulisan ini betul-betul dibaca atau tidak.


Saya senang karena yang mampir ke blog saya nggak cuma scroll dan membaca poin-poin yang ingin saya sampaikan. Mereka betul-betul membacanya. Bukti lain selain waktu adalah respon mereka. Beberapa orang mulai japri ke saya dengan membawa kisah dan sudut pandang masing-masing.


Ada yang cerita bahwa dia pernah mengalami apa yang pernah saya tulis di dalam artikel itu. Suaminya selingkuh, lalu mereka bercerai.

Ada juga yang cerita bahwa dia sedang menjalani proses ta'aruf dengan suami orang lain. Ya, ini ta'aruf untuk dipoligami. Saya sendiri tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya ketika sudah menunggu lama, ternyata yang datang justru laki-laki beristri. Lepas dari caranya dia datang ya. Saya hanya tidak mampu membayangkan bagaimana galaunya beliau.

Tapi dari mereka saya belajar banyak hal. Kenapa dalam rumah tangga terjadi oerselingkuhan? Bagaimana kita bersikap saat ada laki-laki beristri datang ingin meminang kita? Saya belajar banyak.

Diskusi-diskusi lain dengan pembaca artikel itu juga betul-betul menggali memori saya tentang apa yang dulu pernah saya pelajari terkait pergaulan dalam Islam.

Pusing nggak sih?

Lumayan. Waktu nulis memang pusing sekali. Macem harus segera menyelesaikan, tapi juga perlu amat sangat hati-hati dalam menyampaikan. Karna isu yang saya angkat ini betul-betul sensitif.

Saya ingin berbagi. Saya ingin meluruskan opini yang keliru tentang keduanya. Ini juga yang mendorong saya untuk belajar banyak dan menggali banyak hal terkait hal ini.


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.