Game Level 4: Gaya Belajar Saya #1


Tantangan Bunda Sayang kali ini cukup bikin saya pusing pilih objek yang ingin saya amati. Mau pakai anak, dia belum launching. Mau pakai suami, dia kerja dan agak sulit punya waktu bareng kecuali weekend. Setelah bertapa sehari semalam (ini hiperbola aja sih), akhirnya saya putuskan untuk mengamati diri sendiri. Kebetulan banget belakangan saya lagi banyak agenda belajar. Entah itu untuk kebutuhan konten blog saya, artikel media, maupun persiapan melahirkan nanti.


Hari ini ceritanya jadi manusia sok sibuk yang lompat dari satu majelis ke majelis yang lain. Paginya ada pengajian bareng ibu-ibu sekelurahan, siang menjelang sore ketemu musyrifah, dan sorenya ada kajian mingguan di kampus.

Di luar itu, sebetulnya masih ada lagi agenda nulis untuk blogpost besok yang baru selesai draftnya pukul 22.00. Amazing bener. Tapi di sini, saya nggak pakai riset, langsung nulis berdasarkan outline yang sudah saya buat kemarin. Jadi, laporannya berdasarkan ilmu yang saya ambil dari aneka ta'lim tadi saja.





Semua majelis yang saya datangi hari ini agak minimalis. Ya memang bukan acara besar yang ada speaker kece, audio musik tambahan yang makin bikin greget acara, apalagi slide show yang memperkuat materi.

Jadi, proses belajar kali ini banyak melibatkan suara. Saya bantu pemahaman saya dengan catatan peta konsep dari materi yang sudah disampaikan untuk memudahkan saya memahami apa yang sudah disampaikan narasumber.

Qadarullah, forumnya banyak distraksinya. Anak-anak yang heboh sendiri. Ibu-ibu yang mulai lelah. Daaan, hadirnya semangka di tengah-tengah kami yang sayangnya nggak bisa saya jangkau. Hiks.

Saya memang sulit konsentrasi dalam keramaian. Bahkan, dalam kondisi tertentu belajar sambil mendengarkan musik justru membuat saya sulit berkonsentrasi. Tapi belajar sendiri, baca sendiri juga sulit. Saya butuh orang lain yang menyampaikan. Lebih mudah mendengarkan dibanding harus membaca tulisan panjang kali lebar. Apalagi tidak ada gambar visualisasinya. Apalagi layout tulisannya jelek. Alamak.


Jadi, apa gaya belajar saya?

Kalau dari pengamatan yang sudah saya lakukan hari ini dan sebelum-sebelumnya, saya bukan tipe pembelajar yang full audio tapi juga bukan yang full visual. Sepertinya sih, kombinasi antara keduanya. Hal yang sudah pasti, saya bukan orang kinestetik yang sulit untuk duduk manis.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.