Game Level 7 #6: Me and My Hubby



Kalau ngomongin aktivitas sehari-hari sudah pasti beda. Minat kami juga beda. Kalau suami suka coding, saya lebih suka nulis. Pernah banget dalam satu workshop keluarga. Kami diminta untuk menulis surat cinta untuk pasangan masing-masing. Saya bikin sampai mewek-mewek karena bersyukur sekali bisa ketemu orang macam suami saya ini. Lah dia, surat cintanya sungguh amazing.

Saya ingat betul bagaimana ekspresi suami saya saat memberikan surat cintanya. Senyumnya tidak seperti senyum-senyum pasangan yang lain. Feeling saya udah nggak enak lihat wajah semacam ini. Pasti ada yang aneh nih.

Bukan suami saya kalau semudah itu ditebak. Segala tebak-tebakan tentang hal aneh yang akan dia lakukan bubar. Semuanya sunggu di luar espektasi. Tulisan di dalam kertas itu cuma ada 3 kata, I loph you. Pingin ketawa ngakak rasanya. Tapi samping kanan kiri saya lagi nangis baca surat cinta suaminya.

Ya sudah lah ya. Dia memang sulit mengungkapkan sesuatu lewat kata-kata. Tapi saya tahu kalau di menghargai saya, mencintai saya, dan tulus ikhlas berusaha menjaga saya.

Kami sebetulnya sama-sama suka membaca. Meski topik bacaan kami agak berbeda. Saya lebih suka topik-topik parenting, sedangkan suami saya lebih random lagi. Kadang baca finance, kadang baca militer, atau yang lain. Saya sering kepoin dia kalau lagi pegang HP saya. Apa sih yang sedang dia baca? Ya itu tadi random. Pernah satu kali dia baca tentang kisah Nabi Nuh. Dia cari keturunan-keturunannya. Jadi, kalau cerita nabi nuh sama suami nggak akan berhenti sampai Kan’an tenggelam aja. Tapi bisa tahu bahwa seluruh manusia di bumi ini ternyata berasal dari 3 anak Nabi Nuh. Kenapa begitu? Karna saat banjir itu terjadi, Allah tenggelamkan semua manusia yang enggan untuk beriman pada Allah.

Dari suami, saya jadi tahu banyak hal. Topik pillow talk kami kadang juga mengandung muatan sharing knowledge. Saya tahu ini, saya akan cerita ke suami. Lalu, suami akan kepo-kepo lebih dalam. PR tersendiri kalau jawaban suami tidak bisa terjawab. Atau saat sarapan, ini waktunya suami yang banyak cerita.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.