Game Level 7 #2: Aku dan Buku Solo



Ada satu cita-cita yang ingin saya raih di tahun 2019 ini. Saya ingin bisa menyelesaikan buku solo saya yang pertama. Kalau tahun-tahun sebelumnya saha banyak terlibat projek antologi, kali ini saya betul-betul ingin bisa menulis buku solo.

Mudah? Tentu saja tidak. Saya baru punya keinginan untuk memulai, tapi jujur saja, saya belum punya konsep apapun saat saya menyatakan keinginan saya. Lucu memang. Bagaimana mungkin saya berani bermimpi tanpa ada perencanaan yang jelas? Tak apa, bermimpi itu bebas. Satu hal yang terpenting, jangan sampai mimpi itu jadi angan kosong belaka.

Tahun ini alhamdulillah, saya kejatuhan ide. Bermula dari pillow talk dengan suami, jadi satu rancangan novel Islami. Dari hasil nerawang sana sini, jadi satu konsep buku non fiksi Islami. Konseo kedua ini yang saya tulis sejak awal Oktober ini. Alhamdulillah sudah separuh jalan.

Iya, saya tahu. Perjalanan saya masih amat sangat panjang untuk mencapai target halaman yang saya mau. Kesulitan demi kesulitan juga saya alami. Mulai dari kehabisan bahan menulis, menjaga mood untuk bisa terus menulis sampai habis dan masih banyak lagi. Dari proses yang saya jalani ini, saya baru saja ngeh kalau untuk bisa menghasilkan satu buku itu bukan hal yang mudah. Ada banyak alang rintangan yang harus dihadapi.

Apakah saya bisa? Pasti bisa. Yakin dulu saja.

Pernah tidak saya mengkhawatirkan ini itu saat menulis? Tentu saja pernah. Saya tidak tahu karya saya nantinya akan dikirimkan ke mana. Saya tidak tahu apakah ada penerbit yang mau menerima karya saya. Kalaupun ada, saya tidak tahu bagaimana cara memasarkannya.

Sebetulnya, ada banyak sekali kekhawatiran dalam diri saya. Tapi, apakah semua itu menghentikan saya untuk menulis? Tidak.

Saya memang tidak tahu jawaban dari setiap pertanyaan itu. Iya, ini modal nekat saja. Saya yakin Allah akan memberikan saya jalan keluar. Tugas saya saat ini adalah menyelesaikannya.




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.